Antara Lelucon dan Pelecehan: Saat Kampus Tak Lagi Aman

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
STOP: Pelecehan Berbalut Candaan (sumber foto: Pixels)

Di berbagai sudut kampus, candaan bernada seksual masih dianggap hal biasa. Komentar seperti, "seksi banget sih hari ini, jadi ingin godain kamu tiap hari," atau siulan saat seseorang lewat sering terdengar tanpa ada yang menegur.

"Cuma bercanda kok," kata sebagian orang. Namun, apa benar semua itu hanya lelucon? Atau sebenarnya hal itu menjadi bagian dari bentuk kekerasan yang tak kasat mata?

Pelecehan seksual verbal merupakan persoalan serius yang kerap diabaikan, khususnya di lingkungan pendidikan tinggi. Bentuknya dapat berupa komentar tidak pantas, rayuan yang mengganggu, panggilan merendahkan, hingga pertanyaan yang menyentuh hal-hal pribadi secara tidak pantas. Meski tidak menyentuh fisik, dampaknya nyata: membuat korban merasa terancam, malu, bahkan kehilangan rasa aman di ruang akademik.

Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: Tinnakorn jorruang/Shutterstock

Masalahnya, banyak korban justru memilih untuk diam. Mereka takut disalahkan, tidak percaya, atau justru disudutkan oleh lingkungan sosialnya. Pelakunya beragam dan tidak sedikit dari pelaku merupakan seorang dosen, senior, atau orang yang punya kuasa di kampus. Belum lagi, minimnya sistem pelaporan yang ramah korban membuat kasus pelecehan nyaris tak pernah sampai ke permukaan.

Padahal, secara hukum, bentuk pelecehan seperti ini sudah diakui sebagai pelanggaran serius. Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) Nomor 12 Tahun 2022 secara tegas menyebut bahwa pelecehan non-fisik, termasuk secara verbal, adalah tindak pidana. Selain itu Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 mengharuskan setiap kampus membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).

Sayangnya, tidak semua perguruan tinggi menjalankan amanat tersebut. Ada yang menunda pembentukan satgas, ada pula yang membentuknya hanya sebagai formalitas. Sementara itu, korban terus berguguran dalam diam.

Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Fatah Afrial/kumparan

Banyak orang masih belum memahami bahwa pelecehan bukan hanya niat dari pelaku, melainkan juga soal dampaknya terhadap korban. Ukurannya bukan pada "hal tersebut hanya sebagai candaan", melainkan pada rasa nyaman dan aman dari korban. Jika komentar atau perlakuan membuat seseorang risih, malu, atau tertekan, hal tersebut tidak lagi dianggap sebagai lelucon, tetapi sebagai bentuk pelecehan.

Sudah waktunya kampus sebagai tempat untuk mencetak generasi kritis dan beradab menjadi ruang yang aman dari segala bentuk kekerasan. Edukasi tentang kekerasan seksual harus menjadi agenda wajib. Penindakan terhadap pelaku tanpa pandang bulu harus dijalankan secara tegas. Dan yang terpenting, keberanian untuk berpihak pada korban harus selalu dikedepankan.

Karena pelecehan seksual dalam bentuk apa pun, bukan sesuatu hal yang dapat ditertawakan. Hal tersebut harus dilawan dengan kesadaran, hukum, dan solidaritas.

Read Entire Article