5 Pendaki Jerman Tewas Tertimbun Longsor Salju di Pegunungan Dolomites Italia

Tragedi longsor salju di Cima Vertana, Dolomites, Italia, menewaskan lima pendaki asal Jerman termasuk seorang ayah dan putrinya berusia 17 tahun. (Soccorso Alpino e Speleologico)

LIMA pendaki asal Jerman, termasuk seorang ayah dan putrinya berusia 17 tahun, tewas tertimbun longsor salju di pegunungan Dolomites, Italia. Menurut laporan tim penyelamat, peristiwa itu terjadi pada Sabtu sore waktu setempat di puncak Cima Vertana, wilayah Ortler Alps.

Insiden bermula sekitar pukul 16.00 waktu setempat ketika sejumlah pendaki yang bergerak dalam beberapa kelompok tengah mendaki di ketinggian 3.545 meter atau sekitar 11.630 kaki. Tiba-tiba, longsoran salju besar meluncur cepat menimpa jalur pendakian tersebut.

Menurut keterangan Soccorso Alpino e Speleologico, layanan penyelamatan Alpen Italia, satu kelompok yang terdiri dari tiga orang “sepenuhnya tersapu oleh longsoran”. Seluruhnya meninggal dunia di lokasi.

Di sisi lain, seorang ayah dan anak perempuannya yang berada di kelompok terpisah juga terseret longsoran dan ditemukan tewas keesokan harinya, Minggu (2/11). Sementara itu, dua pendaki lain dari kelompok ketiga berhasil selamat dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang, memicu operasi penyelamatan besar-besaran.

Juru bicara Layanan Penyelamatan Gunung Sulden, Olaf Reinstadler, mengatakan kepada media Jerman, longsor di Cima Vertana, yang juga dikenal dengan nama Vertainspitze, kemungkinan dipicu tumpukan salju baru yang belum sepenuhnya menempel pada lapisan es di bawahnya.

“Tur pendakian di area ini cukup populer dan cuaca sebenarnya sedang baik. Namun, saya heran mengapa para pendaki masih melakukan pendakian di sore hari, karena waktu turun gunung akan memakan waktu hingga malam,” ujar Reinstadler.

Tiga jenazah pertama berhasil dievakuasi pada Sabtu sebelum operasi dihentikan akibat minimnya cahaya dan kondisi yang tidak aman. Tim penyelamat kembali melanjutkan pencarian pada Minggu pagi, namun kabut tebal sempat menghalangi helikopter untuk terbang.

Setelah cuaca membaik, regu penyelamat dan anjing pelacak diterbangkan ke ketinggian 2.600 meter untuk melanjutkan pencarian dengan berjalan kaki. Menjelang siang hari, jenazah sang ayah dan putrinya akhirnya ditemukan.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan di kawasan pegunungan Alpen, yang meski terkenal indah, juga menyimpan risiko tinggi akibat perubahan kondisi cuaca dan medan yang ekstrem. (BBC/Z-2)