Liputan6.com, Jakarta - Diet Mediterania selama ini dikenal sebagai pola makan sehat yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga diabetes. Namun, sebuah temuan terbaru menunjukkan bahwa diet ini juga dapat berperan penting dalam menurunkan risiko kanker payudara, terutama pada perempuan pascamenopause.
Apa itu Diet Mediterania dan Apa Kaitannya dengan Kanker Payudara?
Diet Mediterania merupakan pola makan yang berfokus pada konsumsi buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian utuh, minyak zaitun, serta protein rendah lemak seperti ikan dan kacang-kacangan. Gaya makan ini rendah daging merah dan gula tambahan, serta meminimalkan konsumsi makanan olahan.
Dalam sebuah meta-analysis yang dimuat di Health Science Reports, para peneliti meninjau 31 studi yang dilakukan sejak tahun 2006 hingga 2023. Studi ini melibatkan perempuan dari berbagai kelompok usia—20 hingga 104 tahun—yang berasal dari Amerika, Eropa, hingga Asia.
Hasilnya cukup signifikan: risiko kanker payudara secara keseluruhan menurun sebesar 13% pada perempuan yang mengikuti pola makan Mediterania. Bahkan, penurunan risiko terbesar ditemukan pada kelompok perempuan pascamenopause, yakni mencapai 12%.
“Diet Mediterania bekerja seperti formula farmakologis alami,” ungkap Dr. Steven Quay, M.D., Ph.D., seorang ilmuwan dan dokter spesialis onkologi, dilansir Prevention.
Menurutnya, diet ini kaya akan antioksidan, serat, polifenol, dan lemak tak jenuh tunggal—semuanya merupakan komponen yang membantu mengurangi peradangan, stres oksidatif, dan mengatur metabolisme hormon.
Ketiga proses tersebut dikenal sebagai pemicu utama perubahan abnormal pada jaringan payudara yang berujung pada kanker. Selain itu, kandungan senyawa dalam diet Mediterania juga terbukti membantu menstabilkan kadar gula darah dan lipid, yang bila terganggu bisa memicu kanker payudara.
Hal senada disampaikan oleh Dr. Mary Playdon, Ph.D., R.D., seorang ahli epidemiologi nutrisi dan kanker dari Huntsman Cancer Institute, University of Utah.
“Diet ini berkontribusi terhadap penurunan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk setidaknya 13 jenis kanker, termasuk kanker payudara,” jelasnya.