TEMPO.CO, Jakarta -- Presiden Prabowo Subianto membagikan momen saat sedang mengangkat telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Momen itu dibagikan Kepala Negara melalui akun Instagram milik pribadi, @prabowo. "Hari ini saya menerima sambungan telepon dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump," tulis Prabowo dalam unggahannya pada Jumat, 13 Juni 2025.
Dalam foto yang dibagikan itu, Prabowo yang mengenakan pakaian safari tampak duduk di meja kerja. Tangan kiri Prabowo sedang menggenggam telepon seluler saat berbincang dengan Trump. Namun, belum diketahui isi pembicaraan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo sudah menanyakan hal tersebut kepada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Namun, hingga berita ini ditulis, dia belum merespons.
Presiden Prabowo sebelummya mengatakan ingin bertemu Presiden Trump untuk membahas perang dagang yang semakin memanas antara Amerika dan Cina. “Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan ya,” Prabowo Antalya Diplomacy Forum, Turki, 11 April 2025, dari keterangan resminya di YouTube Sekretariat Presiden.
Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah melayangkan permintaan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Permintaan pertemuan itu sudah diajukan sebelum Trump memutuskan kenaikan tarif impor. "Kami sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump itu beberapa waktu jauh sebelum (rencana kenaikan) tarif (impor AS). Dan tentu saja dalam kaitannya dengan hubungan bilateral antara kedua negara," kata Sugiono di Turki dipantau via YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 11 April 2025.
Sejauh ini pemerintah masih menunggu respons dari Trump. Menteri Sugiono mengatakan, pertemuan itu direncanakan membahas sejumlah isu. Ada peluang kenaikan tarif impor Amerika oleh Trump juga akan dibahas. "Ya, dengan perkembangan ini saya kira (kenaikan impor AS) itu juga akan dibicarakan. Kita lihat saja nanti," kata Sugiono.
Pada 2 April 2025, Presiden Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat menerapkan tarif impor 10 persen bagi produk-produk dari seluruh negara di dunia yang masuk ke Amerika dan mulai berlaku 5 April 2025. Tak hanya itu, Amerika juga memberikan tarif tambahan lain atau yang dikenal sebagai reciprocal tariff bagi negara-negara yang mengalami surplus perdagangan dengan Amerika. Sebaliknya Amerika mengalami defisit dengan negara-negara tersebut. Resiprokal mulai berlaku pada 9 April 2025. Indonesia dikenakan tarif 32 persen, sedangkan Cina 34 persen.
Pilihan Editor: