TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 372 guru besar fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaan terhadap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Para guru besar mengungkapkan kegeramannya lantaran Budi Gunadi belum membenahi sejumlah kebijakan kesehatan nasional yang mereka protes secara terbuka pada 16 Mei 2025.
Melihat pasifnya respons Kementerian Kesehatan, para guru besar itu pun ingin mengadukannya ke Presiden Prabowo Subianto. "Kami sangat berterima kasih kalau Bapak Presiden mau bertemu dengan 372 guru besar. Kami mengidam-idamkan bertemu dengan Pak Presiden langsung," ujar Ketua Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam dalam konferensi pers di Salemba, Jakarta Pusat, pada Kamis, 12 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 20 Mei 2025, sebanyak 158 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo soal catatan kritis atas enam kebijakan Menteri Kesehatan. Pertama, mereka menentang penyelenggaraan pendidikan dokter di luar sistem universitas. Kedua, mereka keberatan dengan pemisahan fungsi akademik dari rumah sakit pendidikan. Ketiga, mereka menolak pemindahan kolegium di bawah Kementerian Kesehatan.
Keempat, mereka tak setuju dokter umum dilatih untuk bisa melakukan operasi caesar di daerah terpencil. Kelima, mereka tak ingin dokter dipindahkan atas nama penghilangan sentimen almamaterisme. Keenam mereka menolak adanya pembingkaian negatif akan masalah perundungan di lingkungan dokter.
Namun, hampir sebulan berlalu, Menteri Kesehatan belum menindaklanjuti saran perbaikan dari para guru besar. Sehingga mereka memutuskan untuk kembali menggelar deklarasi dengan menggandeng lebih banyak guru besar dari perguruan tinggi lain di Indonesia, bahkan non-kedokteran.
Ketua Dewan Guru Besar FK UI Siti Setiati mengatakan bahwa Istana sudah memberikan respons terhadap surat yang dikirimkan tersebut. "Suara-suara guru besar itu sangat penting akan kami perhatikan," ujar Siti menirukan. "Tapi baru sampai situ, belum ada lanjutannya."
Oleh karena itu, Siti berharap Prabowo akan memanggil secara langsung para guru besar. Alasannya, dalam forum tatap muka, para guru besar bisa memaparkan kegundahan hati mereka secara terang-terangan dengan menggunakan bahasa awam. Ia khawatir surat yang sebelumnya dikirim memuat istilah yang terlalu teknis.
"Jadi ayo kita mengobrol, dua jam barangkali. Kami tahu Bapak Presiden sangat sibuk, tapi ayo deh hampir 400 guru besar loh yang bergabung," kata Siti.
Adapun Kementerian Kesehatan tak mempermasalahkan deklarasi ratusan guru besar fakultas kedokteran dari beragam universitas di Indonesia yang menyatakan tak mempercayai Budi Gunadi Sadikin. Kementerian menyebut mereka menghargai aspirasi yang disampaikan para guru besar.
Kementerian Kesehatan menyatakan telah memberi ruang diskusi terhadap protes yang dilontarkan para guru besar. "Perlu kami tegaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah mengundang forum tersebut untuk berdialog secara langsung, namun undangan tersebut tidak direspons positif," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Widyawati dalam pesan tertulis pada Tempo, Kamis, 12 Juni 2025.